Gelar tersebut
ia dapat saat melakukan studi di Universitas Amsterdam, Belanda. Kini
jasa besar pahlawan tersebut diabadikan dalam bentuk patung atau tugu
yang berdiri tegak di tengah-tengah Kota Manado, Sulawesi Utara.
Patung
setinggi 5 meter ini terbuat dari semen dengan cat warna putih sebagai
lapisan luarnya. DR. Sam Ratulangi dibuat berdiri sambil memegang
bukunya yang terkenal dengan tulisan "si tou timou timou tou". Kalimat
tersebut secara harfiah berarti manusia baru dapat disebut sebagai
manusia jika sudah dapat memanusiakan manusia. Lebih jelasnya adalah
manusia tidak dapat hidup tanpa membantu manusia lainnya.
Pembangunan
Patung DR. Sam Ratulangi dimulai pada tahun 1969 saat zaman
pemerintahan Gubernur Sulawesi saat itu, Gubernur Worang. Beliau merasa
perlunya masyarakat Sulawesi Utara mengenang jasa putra daerah yang
telah membantu kemerdekaan Indonesia.
Tugu DR. Sam Ratulangi yang
terletak di perempatan Jalan Sam Ratulangi, Manado, ini telah menjadi
"landmark" kota yang dijaga. Di sekeliling patung terdapat tumbuhan dan
bunga-bunga yang membuat indah sekitar area patung.
Sepatutnya
masyarakat harus mengenang jasa pahlawan nasional yang telah berupaya
keras membantu negeri ini lepas dari penjajahan. Upaya ini dilakukan
agar masyarakat senantiasa mengingat sejarah dan dapat mengenang jasa
para pahlawan di setiap daerah seperti DR. Sam Ratulangi.
Sumber : www.indonesiakaya.com
0 komentar:
Posting Komentar