Kami mulai memasuki wilayah teluk
Kabui yang begitu terkenal itu. Menurut informasi, wilayah ini terdiri
dari pulau-pulau kecil yang tersusun hingga menyerupai labirin. Oleh
karena itu, semua wisatawan yang berkeliling wilayah ini dikenakan
peraturan tidak tertulis untuk selalu memakai pemandu. Hal ini
diberlakukan agar tidak ada wisatawan yang tersesat dan sulit untuk
kembali ke Waisai.
Ternyata, informasi yang kami dengar itu benar.
Kapal motor kami seperti disambut oleh kerajaan pulau karang yang
berlapis-lapis. Pulau-pulau ini tersusun seperti tembok besar nan megah
hingga menyerupai tembok dan membentuk labirin-labirin di selanya.
Hijaunya kepulauan karang ini sungguh membuat kami takjub dan begitu
terkesan. Beberapa dari rombongan kami mulai mengeluarkan kameranya dan
berlomba mencari latar indah untuk diabadikan. Seakan tidak ada yang
buruk, hampir semua sisi dari labirin yang kami masuki pun menjadi latar
foto-foto kami.
Cuaca yang sangat cerah dan bersahabat mendukung
sekali bagi perjalanan kami. Udara yang hangat memberikan sensasi
tersendiri bagi rombongan kami yang memang berniat menggelapkan kulit
agar terlihat lebih eksotis. Tiba-tiba sang nakhoda berteriak kepada
kami,”itu dia batu Pensil…”. Sekejap, pandangan kami pun terfokus pada
sebuah titik di hadapan kapal kami. Sebuah pulau batu yang terlihat
berbeda dari pulau lain di sekitarnya pun mulai tampak jelas di atas
permukaan laut. Umumnya, pulau-pulau karang di wilayah ini berbentuk
bulat atau oval. Namun, pulau batu yang kami lihat ini berbentuk kerucut
lancip dan menjulang ke langit. Pulau batu ini terlihat beda dan
mencolok. Bahkan dari kejauhan, batu tersebut berwarna abu-abu kehitaman
dengan sedikit tanaman-tanaman hijau menempel pada dindingnya. Sekilas,
pulau batu ini memang menyerupai pensil raksasa yang muncul dari bawah
permukaan laut. Melihat sejumlah ciri-ciri ini, maka tak lama bagi kami
untuk menyadari bahwa inilah yang menjadi tujuan kami, sang Batu Pensil.
Sebenarnya,
batu Pensil adalah salah satu gugusan pulau karang seperti pulau-pulau
lain di sekitarnya. Namun, karena bentuknya yang unik inilah, maka pulau
batu ini menjadi sorotan wisatawan dan dikenal luas hingga menjadi
salah satu obyek yang ‘wajib’ dikunjungi ketika melancong ke Raja Ampat.
Begitu seringnya obyek Batu Pensil menjadi tempat berfoto bagi para
wisatawan, hingga pemerintah daerah Raja Ampat pun bersama warga
setempat berinisiatif untuk membuat dermaga kecil di Batu Pensil dan
beberapa pulau karang di sekitarnya. Dermaga-dermaga ini berguna bila
ada kapal wisatawan yang ingin merapat untuk beberapa saat dan para
wisatawan pun dapat mengabadikan keberadaan mereka di Batu Pensil yang
ternama hingga mancanegara itu.
Tidak lama-lama berpikir, akhirnya
kami pun merapatkan kapal motor yang kami tumpangi di dermaga salah
satu pulau di sekitar Batu Pensil. Kami memilih tempat ini dengan maksud
agar dapat mengambil gambar Batu Pensil dari kejauhan secara utuh.
Rombongan kami pun mulai berfoto satu persatu. Tempat ini memang sangat
indah, bahkan banyak pasangan yang sedang melakukan pemotretan
pernikahan pun rela jauh-jauh datang ke Raja Ampat hanya untuk memilih
Batu Pensil sebagai lokasi pemotretan. Kini, kami pun semakin yakin
bahwa Raja Ampat memang layak untuk disebut sebagai salah satu kepulauan
terindah di seluruh dunia.
Sumber : www.indonesiakaya.com
0 komentar:
Posting Komentar