Melewati
dusun-dusun dan rumah warga, perjalanan menuju lokasi taman wisata alam
Gunung Galunggung sungguh mengasyikan. Hamparan sawah menjadi
pemandangan yang lain, selain juga gundukan pasir yang terlihat di
beberapa rumah warga. Selain bertani dan menambak ikan, penduduk
Cisayong juga banyak yang bekerja sebagai penambang pasir. Pasir
Galunggung merupakan pasir unggulan yang banyak dipakai di berbagai kota
di Indonesia.
Menjelang
sampai di kawasan wisata alam Gunung Galunggung, jalan semakin sempit,
terjal, dan di kiri-kanan jalan hanya terdapat pepohonan hijau layaknya
hutan. Sisa perjalanan untuk sampai di lokasi kawah Gunung Galunggung
dilanjutkan dengan berjalan kaki. Tidak perlu khawatir dengan track yang
licin, becek, dan berliku, pasalnya untuk bisa menyaksikan keindahan
kawah Gunung Galunggung, pendaki hanya diharuskan menaiki anak tangga
sebanyak 620 buah.
Pemandangan kawah Gunung Galunggung yang
didominasi oleh warna hijau menawan menjadi pelunas rasa lelah sehabis
mengarungi anak tangga. Keringat yang mengucur menjadi terasa sejuk
dengan hembusan udara khas pegunungan. Lokasi ini kerap menjadi tempat
yang cocok untuk melakukan aktivitas paralayang. Kawah Gunung Galunggung
merupakan kawah alami akibat dari letusan Gunung Galunggung. Menurut
riwayatnya, puncak gunung yang berada pada ketinggian 2.167 mdpl ini
pernah mengalami erupsi dahsyat pada tahun 1982.
Untuk mencapai
bibir kawah, perjalanan kemudian dilanjutkan dengan menyusuri pinggir
kawah selama sekitar 2 jam trekking. Bibir kawah Taman Wisata Alam
Galunggung merupakan lokasi favorit bagi para pendaki untuk mendirikan
tenda dan bermalam. Menyaksikan keindahan kawah Galunggung nan hijau
dari dekat merupakan pengalaman wisata yang sungguh mengasyikan. Di
lokasi ini juga terdapat posko bagi para pendaki. Tidak jauh dari posko,
berdiri sebuah mushola yang sengaja dibangun bagi mereka yang
mendambakan tempat berdoa dengan suasana hening, sejuk, dan menyatu
dengan alam.
Menjelajahi Gunung Galunggung merupakan salah satu
aktivitas wisata alam yang menyenangkan. Apalagi berwisata di alam
terbuka diyakini mampu merekatkan kembali hubungan keluarga atau
persahabatan yang merenggang, akibat dari rutinitas keseharian yang
sangat menyita waktu. Namun berwisata di alam terbuka juga perlu
persiapan khusus, baik fisik maupun mental, agar tetap fit dan selalu
menjaga kebersihan dengan selalu membuang sampah pada tempatnya.
Sumber : www,indonesiakaya.com
0 komentar:
Posting Komentar